CatHar Ree-ree

Friday, September 16, 2005

Today 13 Years Ago

Today, 13 years ago, was the worst day in my life. Today 13 years ago, i felt so desperate, and i thought that my life was on step to stop. Coz today 13 years ago, i lost one of my beloved man.
i was only a kid.. can't think anything good, i will face black future.
But today, 13 years after that... i can stand here, try to confidence and positive thinking, that all problem in life will solve and i'll reach what i dream about.
Life, and Dead is My Lord bussiness, we just face it and try to be patient and istiqomah on the right path.. just like Rosul saw guideness.
I have the proof. I still stand here... i still alive... and the most important is.. i still believe to ALlah and i can take a lot of lessons in this life after that black day... i swear... it's not the end of life after we lost what we love, it's not the end of the world although we lost the most important man or the most important thing (in our side) as long as we still have people who care with us, as long as we have trust and "iman" i believe that we can handle our life.

maap, english pinggiran, harap maklum kalo banyak yg salah :) ..

Thursday, September 15, 2005

12 Adzab Tinggalkan Sholat

Dalam sebuah hadis menerangkan bahwa Rasulullah S.A.W telah bersabda : "Barangsiapa yang mengabaikan solat secara berjemaah maka Allah S.W.T akan mengenakan 12 tindakan atasnya.

Tiga darinya akan dirasainya semasa di dunia ini antaranya :-
· Allah S.W.T akan menghilangkan berkat dari usahanya dan begitu juga terhadap rezekinya. · Allah S.W.T mencabut nur orang-orang mukmin daripadanya.
· Dia akan dibenci oleh orang-orang yang beriman.

Tiga macam bahaya adalah ketika dia hendak mati, antaranya :
· Ruh dicabut ketika dia di dalam keadaan yang sangat haus walaupun ia telah meminum seluruh air laut.
· Dia akan merasa yang amat pedih ketika ruh dicabut keluar.
· Dia akan dirisaukan akan hilang imannya.

Tiga macam bahaya yang akan dihadapinya ketika berada di dalam kubur, antaranya :-
· Dia akan merasa susah terhadap pertanyaan malaikat mungkar dan nakir yang sangat mengerikan.
· Kuburnya akan menjadi gelap.
· Kuburnya akan menghimpit sehingga semua tulang rusuknya berkumpul (seperti jari bertemu jari).

Tiga lagi azab nanti di hari kiamat, antaranya :
· Hisab ke atsanya menjadi sangat berat.
· Allah S.W.T sangat murka kepadanya.
· Allah S.W.T akan menyiksanya dengan api neraka.

Fatimah Az Zahra & Gilingan Gandum

Suatu hari masuklah Rasulullah SAW menemui anandanya Fathimah az-zahra rha. Didapatinya anandanya sedang menggiling syair (sejenis padi-padian) dengan menggunakan sebuah penggilingan tangan dari batu sambil menangis. Rasulullah SAW bertanya pada anandanya, "apa yang menyebabkan engkau menangis wahai Fathimah?, semoga Allah SWT tidak menyebabkan matamu menangis". Fathimah rha. berkata, "ayahanda, penggilingan dan urusan-urusan rumahtanggalah yang menyebabkan ananda menangis". Lalu duduklah Rasulullah SAW di sisi anandanya. Fathimah rha. melanjutkan perkataannya, "ayahanda sudikah kiranya ayahanda meminta 'aliy (suaminya) mencarikan ananda seorang jariah untuk menolong ananda menggiling gandum dan mengerjakan pekerjaan-pekerjaan di rumah". Mendengar perkataan anandanya ini maka bangunlah Rasulullah SAW mendekati penggilingan itu. Beliau mengambil syair dengan tangannya yang diberkati lagi mulia dan diletakkannya di dalam penggilingan tangan itu seraya diucapkannya "Bismillaahirrahmaanirrahiim". Penggilingan tersebut berputar dengan sendirinya dengan izin Allah SWT. Rasulullah SAW meletakkan syair ke dalam penggilingan tangan itu untuk anandanya dengan tangannya sedangkan penggilingan itu berputar dengan sendirinya seraya bertasbih kepada Allah SWT dalam berbagai bahasa sehingga habislah butir-butir syair itu digilingnya.
Rasulullah SAW berkata kepada gilingan tersebut, "berhentilah berputar dengan izin Allah SWT", maka penggilingan itu berhenti berputar lalu penggilingan itu berkata-kata dengan izin Allah SWT yang berkuasa menjadikan segala sesuatu dapat bertutur kata. Maka katanya dalam bahasa Arab yang fasih, "ya Rasulullah SAW, demi Allah Tuhan yang telah menjadikan baginda dengan kebenaran sebagai Nabi dan Rasul-Nya, kalaulah baginda menyuruh hamba menggiling syair dari Masyriq dan Maghrib pun niscaya hamba gilingkan semuanya. Sesungguhnya hamba telah mendengar dalam kitab Allah SWT suatu ayat yang berbunyi : (artinya)
"Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya para malaikat yang kasar, yang keras, yang tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang dititahkan-Nya kepada mereka dan mereka mengerjakan apa yang dititahkan".
Maka hamba takut, ya Rasulullah kelak hamba menjadi batu yang masuk ke dalam neraka. Rasulullah SAW kemudian bersabda kepada batu penggilingan itu, "bergembiralah karena engkau adalah salah satu dari batu mahligai Fathimah az-zahra di dalam sorga". Maka bergembiralah penggilingan batu itu mendengar berita itu kemudian diamlah ia.
Rasulullah SAW bersabda kepada anandanya, "jika Allah SWT menghendaki wahai Fathimah, niscaya penggilingan itu berputar dengan sendirinya untukmu. Akan tetapi Allah SWT menghendaki dituliskan-Nya untukmu beberapa kebaikan dan dihapuskan oleh Nya beberapa kesalahanmu dan diangkat-Nya untukmu beberapa derajat. Ya Fathimah, perempuan mana yang menggiling tepung untuk suaminya dan anak-anaknya, maka Allah SWT menuliskan untuknya dari setiap biji gandum yang digilingnya suatu kebaikan dan mengangkatnya satu derajat.
Ya Fathimah perempuan mana yang berkeringat ketika ia menggiling gandum untuk suaminya maka Allah SWT menjadikan antara dirinya dan neraka tujuh buah parit. Ya Fathimah, perempuan mana yang meminyaki rambut anak-anaknya dan menyisir rambut mereka dan mencuci pakaian mereka maka Allah SWT akan mencatatkan baginya ganjaran pahala orang yang memberi makan kepada seribu orang yang lapar dan memberi pakaian kepada seribu orang yang bertelanjang. Ya Fathimah, perempuan mana yang menghalangi hajat tetangga-tetangganya maka Allah SWT akan menghalanginya dari meminum air telaga Kautshar pada hari kiamat.
Ya Fathimah, yang lebih utama dari itu semua adalah keridhaan suami terhadap istrinya. Jikalau suamimu tidak ridha denganmu tidaklah akan aku do'akan kamu. Tidaklah engkau ketahui wahai Fathimah bahwa ridha suami itu daripada Allah SWT dan kemarahannya itu dari kemarahan Allah SWT?. Ya Fathimah, apabil seseorang perempuan mengandung janin dalam rahimnya maka beristighfarlah para malaikat untuknya dan Allah SWT akan mencatatkan baginya tiap-tiap hari seribu kebaikan dan menghapuskan darinya seribu kejahatan. Apabila ia mulai sakit hendak melahirkan maka Allah SWT mencatatkan untuknya pahala orang-orang yang berjihad pada jalan Allah yakni berperang sabil. Apabila ia melahirkan anak maka keluarlah ia dari dosa-dosanya seperti keadaannya pada hari ibunya melahirkannya dan apabila ia meninggal tiadalah ia meninggalkan dunia ini dalam keadaan berdosa sedikitpun, dan akan didapatinya kuburnya menjadi sebuah taman dari taman-taman sorga, dan Allah SWT akan mengkaruniakannya pahala seribu haji dan seribu umrah serta beristighfarlah untuknya seribu malaikat hingga hari kiamat.
Perempuan mana yang melayani suaminya dalam sehari semalam dengan baik hati dan ikhlas serta niat yang benar maka Allah SWT akan mengampuni dosa-dosanya semua dan Allah SWT akan memakaikannya sepersalinan pakaian yang hijau dan dicatatkan untuknya dari setiap helai bulu dan rambut yang ada pada tubuhnya seribu kebaikan dan dikaruniakan Allah untuknya seribu pahala haji dan umrah. Ya Fathimah, perempuan mana yang tersenyum dihadapan suaminya maka Allah SWT akan memandangnya dengan pandangan rahmat. Ya Fathimah perempuan mana yang menghamparkan hamparan atau tempat untuk berbaring atau menata rumah untuk suaminya dengan baik hati maka berserulah untuknya penyeru dari langit (malaikat), "teruskanlah 'amalmu maka Allah SWT telah mengampunimu akan sesuatu yang telah lalu dari dosamu dan sesuatu yang akan datang". Ya Fathimah, perempuan mana yang meminyak-kan rambut suaminya dan janggutnya dan memotongkan kumisnya serta menggunting kukunya maka Allah SWT akan memberinya minuman dari sungai-sungai sorga dan Allah SWT akan meringankan sakarotulmaut-nya, dan akan didapatinya kuburnya menjadi sebuah taman dari taman-taman sorga seta Allah SWT akan menyelamatkannya dari api neraka dan selamatlah ia melintas di atas titian Shirat".

Karakter Pribadi

Setiap Manusia diciptakan berbeda. Walau dari sepasang kembar identik sekalipun, pasti memiliki perbedaan. Terutama dari karakter pribadi. Kekuasaan Allah menjadikan hal tersebut justru memperindah kehidupan manusia.
karakter pribadi yang berbeda yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari justru memperkaya jiwa setiap orang yang mau mempelajarinya. Dengan kemakluman tinggi dan sikap yang tepat menghadapi setiap karakter orang yang ditemuinya akan mampu mengasah kedewasaan seseorang. Seseorang pernah berkata pada saya, :
"mampu memahami ilmu atau pelajaran itu biasa, namun mampu memahami orang lain itu luar biasa"
kenapa? karena dengan memahami orang lain, kita akan mampu mengenali siapa lawan atau kawan kita. Sikap bijak dan dewasa dalam menghadapi lawan atau kawan akan menjadikan hubungan kita menjadi lebih baik.
Dengan mengenali maka kita tidak akan menghadapi Karakter pemarah jua dg amarah, tetapi kita akan maklum dan mampu mencari celah bagaimana agar maksud dan tujuan kita bisa tersampaikan pada beliau tanpa harus menyinggung sifat keegoan yang akan menjadikan beliau marah.
Dengan mengenali maka kita akan mampu berbicara kepada orang yang cuek sekalipun sehingga dia mampu memberi perhatian pada apa yg kita sampaikan.
Dan dengan mengenali kita akan mampu menyampaikan maksud dan tujuan kita walaupun kepada orang yang tengah berseteru dengan kita.
Satu hal lagi, semua hanya bisa dengan cara yang baik dan tentu saja kita juga harus terus mengasah diri agar bisa lebih baik dan juga harus mengenali diri kita pribadi, sehingga kita tau akan kelemahan dan kekuatan kita yang bisa di manfaatkan dalam hidup ini.

" Kenali lawanmu, maka tak ada yang tak bisa kau kalahkan, Kenali dirimu, maka tak ada yang bisa mengalahkanmu"

hmm.. itu kutipan yang sering saya dengung-dengungkan dalam kepala saya, tapi ternyata sulit di wujudkan :D. Sama, saya juga dalam proses belajar memahami..... ;)

peace..

Wednesday, September 14, 2005

copy paste nih....

Episode Ucup & Parti

Sebenarnya episode Salon Oneng yang ditayangkan pada hari Ahad, 17 Juli 2005 di Trans TV sih biasa-biasa saja. Yach, ceritanya tetap bisa menghadirkan konflik yang menarik di kampung pak Haji Nasir. Ada beberapa konflik yang terjadi disana, antara lain Sahili yang marah kepada mpok Minah ditengah adegan lucu disaat Sahili mencoba berbuat 'jahil' kepada teman sekolah-nya, si Epi.
Tapi ada satu yang menggelitik saya untuk kemudian menjadikan sebuah stimulus pada diri saya untuk mengetikkan apa yang ada di pikiran saya pada blog ini. Sebuah inspirasi yang diilhami dari konflik yang terjadi pada keluarga Ucup bin Sanusi, yakni masalah ketidakharmonisan hubungan antara Parti dan si Ucup.
Usia perkawinan Ucup dan Parti belumlah berumur setahun, tapi Ucup sudah mulai menjumpai konflik pada episode tersebut, sebuah tragedi yang bermula hanya gara-gara masakan buatan istri tercinta tidak dimakan karena si Ucup sudah terlanjur makan di luar rumah.
DIsaat mulai tercipta sebuah jarak antara Parti dan Ucup, Ucup mulai menyadari bahwa kehidupan berumah tangga tidak semudah apa yang dibayangkan sebelumnya. Proses pembelajaran masih berlanjut. Bahkan kemudian dia meminta saran dari berbagai pihak. Hampir seluruh penghuni kampung dimintai nasehatnya.
Masalah mulai hilang ketika Ucup mengaku salah karena tidak makan masakan Parti. Maka dia kemudian berjanji akan belajar menyukai masakan buatan istri tercintanya walaupun dengan terpaksa, karena Parti yang notabene berasal dari Jawa lebih mahir meramu resep masakan yang berasa manis, yang bisa jadi kurang cocok dengan lidah Betawi-nya si Ucup.
Namun ketika kemesraan mulai muncul, tiba-tiba si Said keceplosan ngomong ke Ucup ketika tanpa disadari oleh mereka didengar oleh Parti. Said 'memuji' si Ucup, "Wah, jadi si Parti udah dibawah kendali lo lagi, Cup?". Kontan si Ucup menjawab, "Iya donk!".
Mungkin sekilas tidak ada yang salah dari obrolan singkat tersebut, tapi mungkin akan dimaknai berbeda oleh Parti sebagai pihak istri. Walaupun memang sudah seharusnya laki-laki menjadi imam keluarga, tapi jangan sampai berkesan menjadi arogan dan menguasai istri. Suami adalah mitra, bukan tiran. Maka dari itu, pelajaran pertama yang bisa diambil, janganlah para suami menganggap istri sebagai bawahan atau babu yang boleh dan bisa dikendalikan sesuka hati.
Istri adalah belahan jiwa, sosok yang diciptakan dari tulang rusuk, jadikanlah ianya sebagai sosok untuk melengkapi kekurangan suami dan jadikan mitra untuk membangun sebuah rumah tangga. Meskipun banyak sekali nash yang mewajibkan istri untuk tunduk patuh pada suami, tapi bukan berarti suami boleh seenaknya terhadap istrinya. Di benak para suami, jangan pernah berpikiran untuk meng-eksploitasi istri sendiri.
Ketika konflik ketidakharmonisan muncul kembali, bahkan disertai adegan haru dan saling berangkulan antara Ucup dan Parti. Tiba-tiba salah satu bintang tamu yang berperan sebagai pelanggan salon Oneng mengatakan bahwa Ucup pernah bercerita kalau istrinya tuh tidak pandai memasak. Untuk kesekian kali, Parti marah kembali karena merasa dihina didepan orang lain. Bunga Mawar sebagai tanda ma'af yang diberikan oleh Ucup pun ternyata adalah bunga curian yang diambil dari pekarangan mpok Hindun.
Nah, pelajaran kedua yang bisa kita ambil adalah ... bagi para suami (atau, mungkin juga istri) janganlah suka membuka aib atau kekurangan pasangannya pada orang lain. Jikalau istri tidak pintar memasak, janganlah itu lantas diceritakan ke orang-orang. Harus disadari, bahwa tidak ada manusia yang sempurna. Kaum suami harus juga menyadari bahwa dirinya pasti mempunyai kekurangan, jadi jangan pernah menuntut istri untuk menjadi sangat sempurna.
Janganlah kita menuntut istri kita menjadi Fatimah Az-Zahra jika kita belum bisa menjadikan diri kita se-kualitas Ali.
Kemudian, pelajaran ketiga, janganlah para suami memberikan nafkah kepada keluarganya dengan jalan yang haram. Janganlah hanya karena ingin membahagiakan istri, lantas berbuat sesuatu yang sangat hina, misal dengan mencuri atau korupsi. So, ini harus juga diimbangi oleh sikap istri yang mestinya tidak terlalu banyak menuntut dan mulai belajar untuk lebih bisa menerima ketentuan yang digariskan oleh-Nya.
Sebagai penutup, saya hanya ingin mengingatkan kepada para suami, jika suatu saat khilaf lalu kemudian mendzolimi istri, selalu ingatlah bagaimana Rasulullah SAW bersikap dalam setiap menghadapi problematika rumah tangganya. Karena, sebaik-baik suami kepada istrinya adalah seperti bagaimana Rasulullah SAW memperlakukan istri-istri tercintanya.
Semoga dengan begitu, cita-cita mewujudkan keluarga Asmara (As-Sakinah mawaddah wa rahmah) bisa terwujud. Amiin ;-)

sumber : http://azzam.blogs.friendster.com/azzams_blog/

Monday, September 12, 2005

Make A Wish

Bingung, cemas, heran, marah,
rasa yang meraja di dada
walau jua terselip selintas asa
teriring doa mengaliri denyut darah

Ceria dan kecewa memang sunnatullah
seperti juga panas, dingin,asin dan tawar
tapi hati tak seluas samudra
dua rasa yg berbeda,
mampu meluluhlantakkan kokohnya karang hati nan tegar

Siraman tausyiah nan diharap
perhatian tulus teman dan kerabat
kepasrahan akan s'tiap ketentuan-Nya

Duhai...
Kekasih sejati setiap insani
lelah hati jejaki jalan hidup
kadang tanya menggema, kapan semua berakhir?

Make a Wish..
esok bukan berarti tiada harapan
harapan dan harapan
dukung semangatku tuk coba hadapi hari esok


note : thx.. for all advices from my best friends :) pray me.. okehh..

Hadist :

Rasulullah SAW pernah menasihati Ibnu Abbas dg nasihat padat berisi
' Nak, aku akan mengajari engkau beberapa perkataan. Jagalah (hubunganmu dengan) Allah, niscaya Allah akan menjagamu! Jagalah (hubunganmu dengan) Allah, niscaya Dia akan senantiasa berada di hadapanmu! Jika engkau hendak meminta, mintalah kepada Allah, dan bila engkau hendak meminta pertolongan, maka mintalah pertolongan kepada Allah!
Ketahuilah, bahwa sesungguhnya bila orang-orang bersepakat untuk memberi suatu kemanfaatan kepadamu, maka tidaklah mereka bisa melakukan itu kecuali kalau Allah telah menetapkan hal itu. Juga, bila mereka bersepakat untuk memberi suatu kemudharatan kepadamu, maka tidaklah mereka bisa melakukan itu, kecuali kalau Allah telah menetapkan hal itu. Pena (untuk menuliskan ketentuan itu ) telah di angkat dan telah kering pula tinta-tinta (pada lembaran itu) "

(HR : Imam Ahmad ) ---> sumber dari majalah

Wednesday, September 07, 2005

Fabiayyi Aalaairabbikumaa Tukadzibaan

"Dan Nikmat Tuhanmu yang manakah yang Kamu dustakan ? "

Demikian bunyi sepenggal ayat dari surat Arrahman yang di ulang beberapa kali dalam surat itu. Ya.. nikmat Tuhan yang mana yang kita bisa ingkari? setiap helai nafas yang kita hirup... sinar matahari yang kita rasakan... makan, minum, penglihatan, teman, sahabat,orangtua dan.. ahh.. terlalu banyak nikmat Tuhan yang sudah kita terima dan tak kan mampu kita nafikan.

Hanya saja terkadang kita terlalu mendramatisir setiap hal yang kita anggap kekurangan atau musibah yang menimpa sehingga kita berani mempertanyakan kepada Allah mengapa hal tersebut terjadi pada diri kita?

Kekurangan yang ada pada diri kita akan jelas terlihat apabila kita fokuskan seluruh fikiran kita pada hal tersebut sehingga menjadikan sifat minder akibatnya linkungan akan menangkap performance yang jelek. Tapi adalah cerdas namanya apabila kita mampu menutupi kekurangan itu dengan menggali kelebihan dan mengexposenya, maka apa yang diistilahkan dengan inner beauty lah (catt : ini berlaku bagi wanita dan laki2) yang di terima oleh masyarakat sekitar dari pada kelemahan yang ada.
Begitupun terhadap setiap musibah yang terjadi pada diri kita. Justru dengan masalah atau musibah yang menimpa yang akan menempa kematangan jiwa dan cara berfikir kita. Percayalah, dengan tidak menurutkan emosi yang sesaat, kita akan mampu mendapatkan hikmah yang sungguh-sungguh berharga. Rasa kecewa atau sakit hati atau kesedihan itu wajar saja di rasakan setiap kita saat ditimpa musibah, namun dengan memasrahkan diri pada Allah dan selalu berharap kebaikan dan berhusnudzon pada Allah , semua akan terasa lebih mudah dan pasti setelah itu kita melihat keutamaan2 yang tidak terlihat seblum semua terjadi.. :)

So.. just be strong and be patient ;)

note : if u r not agree with my opinion.. tell me and give me a critic